Rabu, 03 November 2010
Wisuda D 4 Kebidanan STIKES YAHUD SMG
STIKES Karya Husada Semarang pada tanggal 19 Oktober 2010 telah mewisuda 500-an mahasiswa mulai dari S1 Keperawatan, D3 Keperawatan, D 4 Kebidanan dan D3 Kebidanan. Senang rasanya karena istriku termasuk dalam mahasiswa D4 Kebidanan yang diwisuda tersebut. Akhirnya perjuangan tanpa kenal lelah sudah mencapai "koma" tanpa pernah "titik" untuk diteruskan pada suatu tugas dan amanah yang harus diemban sebagai seorang Bidan yang profesional yang memiliki kompetensi lebih. Bersama 55 orang bidan dari Kabupaten Demak, istriku diwisuda yang mengambil tempat di MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah) ...."tentunya tidak dimasjidnya tetapi di Balai Pertemuannya he..he..he.." Sekarang gelar istriku tidak lagi A.M.Keb tetapi sudah S.SiT. Senang dan bahagia rasanya. Semoga sukses selalu dan dapat menjadi motivator bagi rekan-rekan bidan yang lain untuk terus menempuh studi serta bagi anak-anak dikemudian hari.
Kejurnas Gulat Senior 2010
Dengan berkekuatan 14 pegulat putra (7gaya grego dan 7 gaya bebas) dan 3 pegulat putri, kontingen Jawa tengah berangkat menuju Kejurnas Senior tanggal 25 - 31 oktober tahun 2010 di Yogyakarta. Mereka yang bertanding di gaya grego adalah Sugiarto (50 kg), Tristian (55), Muh Ridwan (60), Agus Prasetyo Nugroho (66), Ngabdi Manggiyo Mulyadi (74), Wanila (84) dan Sutrisno (96). Untuk gaya bebas putri adalah Vicky (48 kg), Susanti (51) dan Wuri (55), sedangkan untuk gaya bebas putra adalah Santoso (50 kg), Loudy (55), Agung Yulianto (60), Nor Zabidi (66), Catur Jarot (74), Jumain (84), dan Ukky Juli (96). Yang bertindak sebagai pelatih adalah Rubianto Hadi dan Aris Wibowo serta manager Sujarwo.
Walaupun dengan persiapan yang sangat kurang dan waktu yang mepet, namun mereka berangkat dengan semangat membara untuk minimal meraih prestasi yang sama dengan tahun 2009 lalu-syukur syukur lebih baik lagi. Namun apa daya persaingan sudah sangat berat dan kekuatan merata. Siapa yang lebih siap dialaah yang akan menjadi pemenang. Syukur Alhamdulillah kontingen Jawa Tengah pulang tidak dengan tangan hampa. 1 medali emas atas nama Jumain dan 1 medali perunggu atas nama Wanila berhasil dibawa pulang. Dengan demikian Jumain lolos dalam seleksi Tim Gulat Sea Games 2011 Indonesia. Karena kejurnas kali ini juga dijadikan ajang seleksi untuk pembentukan Tim Gulat dalam Sea Games 2011 nanti. Semoga hasil ini dapat kami tingkatkan lagi pada kejurnas babak Kualifikasi PON XVIII di Palembang tahun 2011, tentunya dengan latihan dan perjuangan yang lebih keras lagi. Amin...amin...amin.
Sabtu, 20 Maret 2010
GULAT : MAGANG PELATIH GULAT KE KOREA
Kami bertiga : Sujarwo dari Jawa Tengah, Surya Saputra dari Kalimantan Selatan dan Moh. Yasser Gregorias dari Jawa Timur diberi kesempatan oleh PB PGSI untuk magang sebagai pelatih gulat di Korea Selatan. Tim berangkat dari bandara internasional Soekarno Hatta pada hari Rabu tanggal 2 Desember 2009 pukul 22.00 WIB dengan pesawat KOREAN AIR. Perjalanan ditempuh selama 5 jam lebih 15 menit sampailah di bandara Inceon dengan suhu udara sekitar 8 derajat Celcius. Kami mendarat di sana sekitar pukul 5 pagi. Waktu Korea Selatan lebih cepat 2 jam dibanding dengan WIB. Setiba disana kami disambut oleh Mantan Pelatih Gulat Tim Nasional Indonesia YOU MOUNG AN. Dengan naik bus bandara kami menuju kota GWANG JU, perjalanan ditempuh selama kurang lebih 5 jam melalui jalan bebas hambatan.
Di sana kami magang di 3 sekolah olahraga dan 1 Universitas yaitu pada : Physical Education Midle School, Physical Education High School di Kota Gwang Ju dan pada Physical Education High School di kota Muan serta pada Chosun University.
Banyak ilmu dan pengalaman yang kami dapat selama magang di sana. Yang jelas pada intinya :
1. Pegulat dicetak dan mulai belajar berlatih gulat sejak kelas 1 SMP (sebelum itu tidak diperbolehkan).
2. Latihan dilakukan secara kontinyu setiap hari, pagi selama 1 jam dan sore selama 3 jam (untuk sekolah setingkat SMA latihan ditambah siang hari selama 1 jam pada hari-hari tertentu) sehingga kondisi fisik selalu terjaga tanpa harus melalui TRAINING CENTRE secara khusus menjelang suatu kejuaraan.
3. Latihan Teknik diberikan kepada setiap anak sampai anak betul-betul menguasai sampai dapat melakukan teknik tersebut secara efektif dan efisien (terkadang satu hari atau lebih hanya mempelajari 1 macam teknik saja).
4. Sarana dan prasarana fasilitas latihan terpenuhi (Setiap sekolah mempunyai minimal 2 lapangan/ matras gulat yang dipasang secara permanen (tidak bongkar-pasang) serta memiliki fasilitas weight training yang memadai.
5. Semua atlet diasramakan di sekolah, sehingga pada jam-jam latihan (pagi/sore) tidak ada anak yang terlambat datang ke tempat latihan. Bagi anak yang sedang cidera, kepadanya diberikan porsi latihan secara khusus.
6. Selama latihan, anak tidak diberikan waktu untuk istirahat secara khusus akan tetapi istirahat aktif diberikan disela-sela pengarahan dari pelatih saja (anak tidak ada yang duduk untuk istirahat).
7. Setiap sekolah memiliki minimal 3 orang pelatih, yaitu pelatih kepala, pelatih gaya grego dan pelatih gaya bebas.
8. Bagi pegulat sekolah yang berprestasi ditingkat nasional, dilatih secara khusus dan dipusatkan di kota SEOUL.
Program magang ini berakhir pada tanggal 15 Januari 2010. Pada saat itu di Korea Selatan sudah musim salju dan suhu udara pada saat akan pulang berkisar sekitar -11 derajat Celcius. Sungguh sangat kedinginan. Kami kembali ke Indonesia dengan membawa segunung harapan dan impian untuk memajukan prestasi gulat nasional untuk mengembalikan prestasi gulat Indonesia yang pernah jaya di Kawasan Asia Tenggara dan mampu berbicara di tingkat Asia maupun Dunia/Olimpiade. Semoga terkabul. Amin...amin....amin.
Kami tiba di Indonesia dengan selamat, dan....... salju yang kami bawa dari Korea Selatan sebagai oleh-oleh buah tanganpun hilang mencair ha.....ha.....ha......
Langganan:
Postingan (Atom)