Jumat, 15 Februari 2013
Pemenuhan SNP
Tanggal 14 - 16 Pebruari 2013 diadakan workshop Pemenuhan SNP (Standar Nasional Pendidikan) bagi SMP-SMP se-Jawa Tengah yang bertempat di LPMP Jawa Tengah. Kegiatan diikuti oleh 70 Kepala SMP dari 35 Kab/Kota di Jawa Tengah. Kegiatan ini mempunyai tujuan antara lain agar Kepala Sekolah memahami dan menerapkan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, untuk meningkatkan pemahaman tentang kebijakan umum pengembangan mutu pendidikan SMP khususnya dalam pemenuhan SNP, untuk meeningkatkan pemahaman tentang semua aspek dalam SNP (8 standar), untuk meningkatkan pemahaman tentang kepemimpinan pembelajaran dan pencerahan pengalaman terbaik upaya pemenuhan SNP, untuk meningkatkan pemahaan penyusunan action plan sebagai dasar pengembangan program dan kegiatan dalam RKS dan RKAS. serta untuk menyusun program dan kegiatan dalam RKS dan RKAS. Workshop dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengan bapak Nur Hadi A. didampingi Kabid Bpk Joni Lorang dan Pak Haris + P Agus ( Kasi Sarpras dan Pengemut)
Kamis, 26 Januari 2012
PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)
Efektif per 1 Januari 2013 akan diberlakukan mekanisme baru mengenai kebijakan pemberian penghargaan terhadap guru. Kebijakan ini terkait dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Pada regulasi ini akan dihasilkan penilaian yang berbeda antara guru satu dibanding guru yang lain sesuai dengan kategori masing-masing. PK Guru merupakan penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya (PERMENNEGPAN & RB No. 16 /2009).
PK Guru dilaksanakan setiap tahun oleh Kepala Sekolah atau oleh Guru Senior (yang telah lulus sbg asesor) dengan memahami proses PK Guru sebanyak 2 kali, yaitu di awal tahun (penilaian formatif) dan diakhir tahun (penilaian sumatif). Penilaian didasarkan terhadap instrumen-instrumen dari 14 kompetensi bagi guru kelas/mapel atau dari 17 kompetensi bagi guru Bimbingan Konseling. Tujuan dari PK Guru adalah untuk menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara profesional dan untuk menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru kepada siswa benar-benar berkualitas. Hasil PK Guru dapat digunakan untuk bahan evaluasi diri bagi guru untuk mengembangkan potensi dankarinya, sebagai bahan acuan bagi sekolah dalam merencanakan/menentukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan( PKB), sebagai dasar untuk memberi nilai prestasi kerja guru dalam rangka pengembangan karir guru sesuai dengan Permennegpan & RB No. 16/2009.
Komponen PK Guru baik guru kelas/mapel maupun guru Bimbingan Konseling adalah sebagai berikut: PEDAGOGI (7 kompetensi bagi guru kelas/3 kompetensi bagi guru BK), KEPRIBADIAN (3 kompetensi / 4 kompetensi), SOSIAL (2 kompetensi / 3 kompetensi), PROFESIONAL (2 kompetensi / 7 kompetensi). Penilaian dilakukan dengan cara Pengamatan dan/ atau dengan Pemantauan. Hasil skor penilaian dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu Amat Baik (nilainya dihargai 125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), dan Kurang (25%).
PK Guru dilaksanakan setiap tahun oleh Kepala Sekolah atau oleh Guru Senior (yang telah lulus sbg asesor) dengan memahami proses PK Guru sebanyak 2 kali, yaitu di awal tahun (penilaian formatif) dan diakhir tahun (penilaian sumatif). Penilaian didasarkan terhadap instrumen-instrumen dari 14 kompetensi bagi guru kelas/mapel atau dari 17 kompetensi bagi guru Bimbingan Konseling. Tujuan dari PK Guru adalah untuk menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara profesional dan untuk menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru kepada siswa benar-benar berkualitas. Hasil PK Guru dapat digunakan untuk bahan evaluasi diri bagi guru untuk mengembangkan potensi dankarinya, sebagai bahan acuan bagi sekolah dalam merencanakan/menentukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan( PKB), sebagai dasar untuk memberi nilai prestasi kerja guru dalam rangka pengembangan karir guru sesuai dengan Permennegpan & RB No. 16/2009.
Komponen PK Guru baik guru kelas/mapel maupun guru Bimbingan Konseling adalah sebagai berikut: PEDAGOGI (7 kompetensi bagi guru kelas/3 kompetensi bagi guru BK), KEPRIBADIAN (3 kompetensi / 4 kompetensi), SOSIAL (2 kompetensi / 3 kompetensi), PROFESIONAL (2 kompetensi / 7 kompetensi). Penilaian dilakukan dengan cara Pengamatan dan/ atau dengan Pemantauan. Hasil skor penilaian dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu Amat Baik (nilainya dihargai 125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), dan Kurang (25%).
Senin, 24 Oktober 2011
KALTIM JUARA UMUM KEJURNAS GULAT PRA PON XVIII/2011 DI SEMARANG
Kejuaraan Nasional Gulat (Pra PON XVIII/2011) telah selesai dilaksanakan pada tanggal 18 - 23 Oktober 2011 yang lalu di GOR Patriot Komplek KODAM IV/Diponegoro, Semarang - Jawa Tengah. Kejurnas diawali kegiatan temu teknik, pemeriksaan kesehatan dan penimbangan berat badan pada tanggal 18 Oktober 2011. Kejuaraan yang diikuti oleh 24 Provinsi ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 Oktober 2011 oleh Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Asisten Kesra, Bp. Edy Santoso ditandai dengan pemukulan gong.
Gaya dan Kelas yang dipertandingkan pada Pra PON kali ini adalah gaya Grego Roman (8 kelas), gaya Bebas Putri (5 kelas), dan gaya Bebas Putra (8 kelas) sehingga total terdapat 21 kelas yang dipertandingkan. Pegulat yang berhasil menjadi juara pada Kejurnas Pra PON XVIII 2011 di Semarang kali ini adalah sebagai berikut:
1. Kelas 50 Kg Grego = I. Aris Siswanto (Kalsel), II. Sugiono (Jatim), III. Dosky Samad (Sumbar) dan Abdul Khodir (Sumut)
2. Kelas 55 Kg Grego = I. Suparmanto (Kaltim), II. Heri Rudianto (Jatim), III. Budi Nurjaman (Jabar) dan Noviarno (Jambi)
3. Kelas 60 Kg Grego = I. M. Nooriady (Kalsel), II. Muh Ridwan (Jateng), III. Rahman Joko (DKI Jakarta) dan Andrik Kurniawan (Jatim)
4. Kelas 66 Kg Grego = I. Bramidi (DKI Jakarta), II. Rudi Suandi Syafei (Jabar), III. Frits Nai (Papua Barat) dan Brian Akbar (Kalsel)
5. Kelas 74 Kg Grego = I. Heriyadi (Kalsel), II. Waihajio Bertha (Bengkulu), III. Syah Reza Nur (Jatim) dan Sadarius (Kalteng).
6. Kelas 84 Kg Grego = I. Suandi Wiranata (Sumbar), II. Riandy Febrico (Kaltim), III. Wahyudi (Jabar) dan Lotus Malino (DKI Jakarta)
7. Kelas 96 Kg Grego = I. Papang Ramadhani (Kaltim), II. Nur Rusli (DKI Jakarta), III. Tri Jaya Kusuma (Jambi) dan Chomar Sumantri (Banten)
8. Kelas 120 Kg Grego = I. Fery Anwar (Sumbar), II. Budi Prasetyo (Kaltim), III. Isack Abidondifu (Papua Barat) dan Jimmy YH. (Kalsel)
9. Kelas 50 Kg Bebas Putra = I. Hasan Sidik (Jatim), II. Erpin (Banten), III. Moch Alan Yolanda (Jabar) dan Yolanda Putra (DKI Jakarta)
10. Kelas 55 Kg Bebas Putra = I. Eko Roni (Kaltim), II. Handaka W. (Jabar), III. Rachmat Darmawan (DKI Jakarta) dan Anggi Pratama (Jambi)
11. Kelas 60 Kg Bebas Putra = I. M. Badriansyah (Kaltim), II. Erikson Tambunan (DKI Jakarta) III. Indra Satria (Kalsel) dan Bima Putra (Jatim)
12. Kelas 66 Kg Bebas Putra = I. Rendy Aditya (Kalsel), II. Agus Prasetyo Nugroho (Jateng), III. Hadi Laksana (Jatim) dan Andre Permana (Sumbar)
13. Kelas 74 Kg Bebas Putra = I. Shandi Romadhon (Jatim), II. Kuanto (Sumsel), III. Irfan A. Nainggolan (DKI Jakarta) dan Agus Jumardi (Kaltim)
14. Kelas 84 Kg Bebas Putra = I. Juma'in (Jateng), II. Rudi Haryanto (DKI Jakarta), III. Husnul Amri (Sumbar) dan Alan Septian (Bengkulu)
15. Kelas 96 Kg Bebas Putra = I. Agus Riandy (Kaltim), Rizky Aprianto (Jambi), III. Dedi Haryadi (Sumsel) dan MR. Adam (Kalsel)
16. Kelas 120 Kg Bebas Putra = I. Agustaf Ederson (Kaltim), II. Bhayu Kresnayana (Jateng), III. Septian Ariadi (Papua Barat), dan Rudi Septhadi (Bengkulu)
17. Kelas 51 Kg Bebas Putri = I. Shella Abdillah S. (Jabar), II. Dian Putri (Kaltim), III. Susilawati (Jambi) dan Heka Mayasari (Sumut)
18. Kelas 55 Kg Bebas Putri = I. Dewi Ulfah (Kaltim), II. Sari Nurhikmah (Kalsel), III. Supartini Nurhasanah (Jabar) dan Nurhikmah (DKI Jakarta)
19. Kelas 59 Kg Bebas Putri = I. Inadrah (Kaltim), II. Dewi N. (Kalsel), III. Eka Nur Fitriana (Jatim) dan Eka Nila Putri (Jambi)
20. Kelas 63 Kg Bebas Putri = I. Espiani Rusmana (Jabar), II. Komariyah (Kaltim), III. Larasaty (Sumsel) dan Sintisye Mailoa (Papua Barat)
21. Kelas 67 Kg Bebas Putri = I. Gloria Mailoa (Papua Barat), II. Indri Sukmaningsih (Jambi), III. Nisa Nirmala (Jabar) dan Yani Haryanti ( Kaltim)
Sedangkan untuk Pegulat Terbaik setiap gaya jatuh pada pegulat:
1. Gaya Grego Roman = Aris Siswanto ( Kaltim )
2. Gaya Bebas Putra = M. Badriansyah (Kaltim )
3. Gaya Bebas Putri = Espiani Rusmana (Jabar
Yang menjadi JUARA UMUM pada ajang Kejurnas Gulat Pra PON XVIII/2011 di Semarang - Jawa Tengah kali ini adalah kontingen dari Provinsi Kalimantan Timur.
Loloskan 7 Atlet
Sementara itu kontingen Jawa Tengah pada Kejurnas Gulat Pra PON XVIII/2011 kali ini berhasil mengulang prestasi yang telah diraih pada event yang sama 4 tahun lalu di Papua yaitu dengan meloloskan 7 atlet /kelas yang berhak tampil pada ajang PON XVIII/2012 di Riau tahun depan. Mereka yang lolos adalah :
1. Kelas 55 Kg Grego atas nama Agung Yulianto (peringkat 5)
2. Kelas 60 Kg Grego atas nama Muh. Ridwan (medali perak)
3. Kelas 74 Kg Grego atas nama Ngabdi M. (peringkat 5)
4. Kelas 84 Kg Grego atas nama Wanila (peringkat 5)
5. Kelas 66 Kg Bebas Putra atas nama Agus Prasetyo N. (medali perak)
6. Kelas 84 Kg Bebas putra atas nama Juma'in (medali emas)
7. Kelas 120 Kg Bebas Putra atas nama Bhayu Kresnayana (medali perak)
Puji syukur alhamdulillah kejurnas Gulat Pra PON XVIII telah berhasil dilaksanakan dengan sukses (sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan). Kejurnas ditutup pada tanggal 22 Oktober 2011 oleh Panglima KODAM/IV Diponegoro. Semoga prestasi gulat Jawa Tengah dan Indonesia akan terus meningkat menuju prestasi regional dan internasional. BRAVO GULAT INDONESIA !!!
Rabu, 21 September 2011
PRA PON XVIII CABANG GULAT DI JAWA TENGAH
Berdasarkan surat keputusan dari PB PGSI Nomor 09 tahun 2011, Jawa Tengah dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan nasional/ babak kualifikasi PON XVIII cabang Gulat. Kejuaraan ini akan dilangsungkan pada tanggal 18 - 23 Oktober 2011 di GOR Patriot Kompleks Markas KODAM IV/Diponegoro. Pada Pra PON ini dipertandingkan 21 kelas yang terdiri dari 8 kelas di gaya grego roman, 5 kelas di gaya bebas putri dan 8 kelas di gaya bebas putra. Bertindak sebagai technical Delegade adalah BP Wilbertus Sihotang (PB PGSI), Ketua panitia Bp FX. Adiarto (Ketua Umum) Pengprov PGSI Jawa Tengah. Dengan dukungan dari semua pihak, seluruh panitia dan masyarakat gulat Jawa Tengah bertekad membuat "SUKSES PENYELENGGARAAN" dan "SUKSES PRESTASI". Informasi dapat ditanyakan di sekretariat PGSI Jawa Tengah sekaligus sebagai sekretariat Kejuaraan di Jl, Brigjend Sudiarto No. 226 Semarang Telp. (024) 6719933.
Senin, 27 Juni 2011
PPDB YANG SULIT
Tahun ini adalah tahun tersulit dalam PPDB dibanding dengan tahun-tahun yang sudah. Bayangkan saja (jangan dipraktikkan he he he) sekolah negeri di daerah saya kok sampai kekurangan murid baru. Menurut saya hal ini disebabkan oleh jumlah lulusan SD yang semakin sedikit sementara SMP/sederajat dari tahun ke tahun semakin banyak, bahkan sekarang ini hampir disetiap Desa terdapat SMP atau MTs (Negeri/Swasta). Hal tersebut tidak sebanding dengan jumlah SD/MI yang ada yang merupakan sumber utama dari calon murid baru itu. Rata-rata setiap Desa hanya terdapat 2 SD/MI yang masing-masing SD/MI hanya punya murid kelas VI sejumlah antara 12 - 26 siswa. Atau rata-rata setiap desa mempunyai jumlah murid 19 siswa, hal ini berarti SMP/Mts di desa itu ya hanya punya murid yang berasal dari desa itu yaitu berkisar 38 siswa. Plus minus jika terdapat calon siswa yang berasal dari desa lain atau yang "mblorot". Hal inilah yang menjadi pemicu diterapkannya praktik-praktik yang kurang mendidik (bahkan cenderung kotor karena diisi dengan keterangan yang tidak benar tentang sekolah lain) dalam hal promosi dan perekrutan calon peserta didik baru.
Jika hal ini terjadi sampai bertahun-tahun, mungkin saja yang dialami oleh beberapa SD akan menimpa pula di SMP/Mts pinggiran yang rata-rata belum menjadi sekolah favorit, yaitu digabung dengan sekolah yang lain. Saya berharap hal ini menjadi bahan renungan kita bersama untuk mencarikan solusi yang terbaik yang dapat diterima semua pihak dengan legawa. Semoga slogan pemerintah yakni "sekolah swasta dapat menjadi mitra bagi sekolah negeri" dapat betul-betul terwujud. Bukan sebagai lawan yang saling menjatuhkan tetapi sebagai kawan untuk memajukan pendidikan bersama-sama.
Sabtu, 08 Januari 2011
REFRESHING BARENG BIG FAMILY
Setelah semua sibuk dengan aktivitasnya masing-masing setiap hari, sangat dibutuhkan suasana baru yang beda dari biasanya. Suasana ini harus mampu membuat fresh sehingga kita mampu kembali bekerja dengan semangat baru. Untuk itu kali ini kami 6 /enam bersaudara (Edy Setiono, Rubianto Hadi, Tri Susilo Hadi, Aris Wibowo, Arif Sugiharto dan Indriyati) lengkap dengan keluarga masing-masing (minus mas Iwan yang masih lemas karena baru sembuh dari sakit terpaksa gak bisa ikut) pergi ke kolam pancing Ken Dedes yang berlokasi di Weleri Kendal tepatnya dekat pantai Sikucing. Senang rasanya kami semua dapat berkumpul yang kian menambah kedekatan dan menambah erat tali persaudaraan.
Gelak tawa, senda gurau dan canda riang antar anak-anak kami semua menambah semarak suasana. Mas Danendra selalu berteriak kegirangan setiap kail Bapaknya mendapat ikan kala memancing. Angin semilir pantai yang berhembus kian membuat sejuk hati kami. Menu makanan yang beraneka yang kami pesan pun telah tersaji. Bersama-sama kami melahap dengan sesekali diselingi desah nafas yang kepedasan sambel ikan bakar, namun itu tak membuat kami jera. Kamipun berjanji akan kembali suatu saat nanti.
Kamis, 06 Januari 2011
NILAI AKREDITASI SMP NEGERI 2 GAJAH 91(A)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan bimbinganNya sehingga sekolah kami mendapatkan nilai akreditasi A (nilai 91). Hasil ini telah diumumkan oleh Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga Kabupaten Demak pada akhir Desember 2010 lalu dan sertifikat akreditasinya juga sudah kami terima. Sebenarnya pelaksanaan akreditasi ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 Juli 2010 yang telah lalu. Yang menjadi assesor pada sekolah kami (SMPN 2 Gajah) adalah Yth. Drs. Yazid Jamil, M.Ag. (Kota Semarang) dan Yth. Drs. Karmain (Kab. Grobogan). Berkat kerjasama yang solid antara semua warga sekolah dan usaha keras yang tanpa kenal lelah dan tanpa putus asa serta dengan semangat yang membara, akhirnya hasil yang sangat memuaskan telah kami raih. Semoga hasil ini dapat kami pertahankan pada saat akreditasi 5 tahun mendatang syukur-syukur dapat kami tingkatkan. Karena memang meski sdh mendapat nilai 91 (A) masih terdapat beberapa hal yang masih perlu dibenahi dan ditingkatkan agar dapat meraih hasil yang lebih baik lagi. Saya yakin dengan kondisi rekan-rekan yang semangat seperti ini, hasil positif pasti dapat kami raih. Insya Allah.
Langganan:
Postingan (Atom)